Menghitung average cost atau biaya rata-rata dilakukan untuk mengetahui biaya rata-rata, perusahaan dapat menentukan harga jual yang tepat untuk produk atau jasa yang ditawarkan. Namun, tidak semua perusahaan mampu menghitung average cost dengan benar.
Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dibahas metode menghitung average cost yang mudah dipahami dan dapat diterapkan oleh semua jenis perusahaan.
Sebelum membahas lebih dalam mengenai bagaimana cara menghitungnya, ada beberapa hal yang perlu dipahami terlebih dahulu, terutama terkait pengertian dan penjelasan secara umum tentang biaya rata-rata ini.
Jika diartikan average cost adalah total biaya yang dikeluarkan perusahaan dibagi dengan jumlah produk atau jasa yang dihasilkan.
Sedehannya, average cost juga bisa diartikan sebagai jenis biaya yang digunakan sebagai ukuran akurat dari bisnis yang sedang berlangsung. Melalui perhitungan ini, biaya yang dibutuhkan untuk satu unit dapat diketahui.
Dalam suatu usaha tertentu, terdapat beberapa jenis biaya tetap berupa ruang bangunan, alat-alat yang digunakan dalam proses produksi, dan lain sebagainya.
Dalam menghitung average cost, terdapat dua jenis biaya yang harus diperhitungkan, yaitu biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun jumlah produk atau jasa yang dihasilkan berubah. Contoh biaya tetap adalah sewa gedung, gaji karyawan tetap, dan biaya listrik bulanan.
Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang berubah sesuai dengan jumlah produk atau jasa yang dihasilkan. Contoh biaya variabel adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya pengiriman.
Dalam proses perhitungan biaya rata-rata ada panduan rumus yang bisa dilakukan. Hal ini berdasarkan dengan dua jenis biaya yang sudah dijelaskan sebelumnya yakni biaya tetap dan biaya variabel. Berikut rumus dari biaya rata-rata:
Biaya Rata-Rata = (Biaya Tetap + Biaya Variabel) : Total Jumlah Unit yang Diproduksi.
Berikut ini langkah-langkah dalam menghitung average cost:
Pertama, tentukan biaya produksi tetap. Ini adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menghitung biaya rata-rata. Anda dapat menemukan biaya produksi tetap dalam laporan keuangan.
Perlu dipahami juga, jika biaya tetap ini berbeda-beda cakupannya, mulai dari harga pokok penjualan, biaya pinjaman, biaya leasing, biaya setup, dan lain sebagainya. Semua itu tergantung sistem operasional perusahaan masing-masing.
Setelah biaya tetap sudah ditentukan selanjutnya adalah mencari dan menghitung biaya variabel setepat mungkin. Anda juga dapat menemukan biaya ini di akun keuangan bisnis terkait.
Keuntungan dan kerugian disajikan sedetail mungkin. Biaya variabel meliputi bahan baku, kemasan, dll. Perhitungan detail biaya variabel yang digunakan dalam proses produksi.
Jika ditentukan, maka perhitungan biaya rata-rata mudah diselesaikan. Jenis biaya variabel ini tergantung pada proses produksi yang dilakukan
Jika keduanya sudah ditentukan maka langkah selanjutnya adalah mencari biaya keseluruhan dengan menjumlahkan antara biaya tetap dan biaya variabel. Jika kedua biaya ini benar adanya maka biaya keseluruhan juga akan bernilai tepat dan hasil dari perhitungan biaya rata-rata juga akan tepat.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dalam menghitung average cost hal pertama yang perlu dihitung total biaya tetap dan total biaya variabel. Setelah itu, total biaya tetap dan total biaya variabel dijumlahkan untuk mendapatkan total biaya keseluruhan.
Kemudian, total biaya keseluruhan dibagi dengan jumlah produk atau jasa yang dihasilkan untuk mendapatkan average cost. Berikut Contoh perhitungan average cost:
Jika:
Total biaya tetap: Rp 10.000.000 Total biaya variabel: Rp 5.000.000 Jumlah produk yang dihasilkan: 1.000 unit
Maka:
Average Cost = (10.000.000 + 5.000.000) : 1.000 Average Cost = Rp15.000.000 : 1.000 = Rp 15.000
Dari contoh perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa average cost per unit adalah Rp 15.000. Dengan mengetahui average cost, perusahaan dapat menentukan harga jual yang tepat untuk produk atau jasa yang ditawarkan.
Jika harga jual lebih rendah dari average cost, maka perusahaan akan mengalami kerugian. Sebaliknya, jika harga jual lebih tinggi dari average cost, maka perusahaan akan memperoleh keuntungan.
Pada kasusnya, perusahaan PT Sukses Selalu telah menyelesaikan produksi produk sepeda motor sebanyak 100 unit. Dengan rincian biaya tetap sebanyak Rp. 800 juga dan biaya variabel sebesar Rp. 100 Juta.
Maka hasil dari metode perhitungan variabel cost pada perusahaan PT Sukses Selalu adalah sebagai berikut:
Rumus:
Average Cost = (Biaya Tetap + Biaya Variabel) : Jumlah Unit yang Diproduksi Average Cost = (Rp800 juta + Rp 100 juta) : 100 Biaya Rata-Rata = Rp. 9 juta
Maka, dari hasil diatas menyebutkan biaya rata-rata dari hasil produksi produk sepeda motor PT Sukses Selalu sebesar Rp 9 juta. Artinya perusahaan harus menerapkan harga jual di atas atau sama dengan Rp 9 juta agar tidak mengalami kerugian.
Dalam rangka mengurangi human Error atau kesalahan manusia dalam perhitungan biaya rata-rata ini perusahaan sangat disarankan untuk menggunakan media bantuan, salah satunya dengan memanfaatkan perkembangan zaman dengan menggunakan software akuntansi online.
Anda bisa gunakan software akuntansi Beecloud. Dengan Beecloud, Anda tidak perlu repot bikin laporan secara manual. Terutama bagi Anda yang masih belum mampu menggaji seorang akuntan.
Sebab, perusahaan perlu memperhatikan perhitungan average cost dalam menjalankan bisnisnya agar dapat memperoleh keuntungan yang optimal dan menghindari potensi kerugian yang mungkin saja terjadi suatu hari nanti.
Ada beberapa kelebihan yang akan didapatkan perusahaan juga menggunakan teknik average cost, berikut diantaranya:
Keuntungan yang pertama adalah informasi average cost untuk mengambil keputusan bisnis yang lebih baik. Misalnya, jika average cost per unit terlalu tinggi, perusahaan dapat mencari cara untuk menurunkan biaya produksi agar dapat meningkatkan keuntungan.
Dalam menghitung average cost, perusahaan juga perlu memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi biaya produksi, seperti inflasi, fluktuasi harga bahan baku, serta perubahan kebijakan pemerintah.
Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa perhitungan average cost yang dilakukan masih akurat dan relevan dengan kondisi bisnis saat ini.
Dalam proses perhitungan average cost, perusahaan bisa menghemat waktu dimana mereka tidak perlu menghitung satu per satu, karena cukup menggunakan biaya rata-rata sebagai tolak ukur. Selain itu, metode ini juga membantu perusahaan dalam menyusun rencana jangka panjang hingga penganggaran.
Dalam kesimpulannya, menghitung average cost adalah hal yang penting bagi perusahaan dalam menentukan harga jual yang tepat dan mengambil keputusan bisnis yang lebih baik.
Dengan menggunakan metode yang mudah dipahami dan diterapkan, perusahaan dapat memperoleh informasi yang akurat dan relevan mengenai biaya produksi yang dikeluarkan.