Penerapan rumus ROE adalah menjadi cara yang bisa dilakukan untuk dapat mengetahui rasio kemampuan dan efisien sebuah perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Ini merupakan analisis fundamental saham yang wajib diketahui dan dipertimbangkan.
Jika tertarik dalam bidang investasi atau bisnis, mengetahui cara perhitungan ROE yang tepat tentu harus diketahui dengan baik untuk dapat mengukur potensi profit yang bisa didapatkan. Nilai ROE dapat dijadikan bahan untuk evaluasi. Semakin tinggi nilai ROE, artinya kinerja perusahaan semakin efisien.
Return on equity (ROE) merupakan tolak ukur atau rasio yang bisa memberikan nilai terkait kemampuan perusahaan dalam menghasilkan profit.
Nilai ROE juga dapat mengindikasi efisiensi kinerja manajemen perusahaan dalam menjalankan bisnis dan memanfaatkan modal yang dapatkan dari investor. Tidak ada nilai spesifik yang dapat mengukur apakah sebuah perusahaan memiliki nilai ROE yang ideal atau tidak.
Untuk mengetahuinya, melakukan perbandingan dengan kompetitor dalam bidang yang sama perlu dilakukan. Kondisi pasar juga bisa jadi bahan acuan lain untuk dapat menilai hasil ROE yang didapatkan.
Namun yang bisa dipastikan adalah semakin tinggi nilai ROE, artinya kinerja perusahaan semakin baik dan efisien. Perhitungan nilai ROE juga tidak bisa disimpulkan dalam satu tahun saja. Melainkan harus dilakukan dalam kurun waktu tertentu untuk dapat mengetahui perubahan jumlahnya dari tahun ke tahun.
Hasil yang didapatkan bisa memberikan referensi bagi investor untuk memilih perusahaan mana yang paling efektif untuk diberikan modal. Semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam mengelola keuangan, profit yang bisa didapatkan investor tentu akan semakin besar.
Baca Juga: ROE adalah Return on Equity, Begini Penjelasan dan Fungsinya Untuk Bisnis
Pengertian dari Rumus ROE adalah pendapatan bersih dibandingkan dengan total ekuitas pemegang saham dikalikan 100. Rumus perhitungannya tidaklah sulit sehingga bisa dipahami secara mudah. Pendapatan bersih terdiri dari pendapatan, pengeluaran, dan pajak yang dihasilkan perusahaan untuk jangka waktu tertentu.
Sedangkan total ekuitas pemegang saham adalah total aset yang sudah dikurangi dengan total liabilitas atau hutang. Alasan utama menggunakan total ekuitas pada periode tertentu adalah karena terdapat kemungkinan jumlah modal perusahaan mengalami penambahan.
Baca Juga: Kenali Pengertian, Jenis, dan Berbagai Unsur Ekuitas
Hal ini bisa saja bersumber dari saham baru, menambah hutang, dan lain sebagainya. Apabila dituliskan, rumusnya adalah sebagai berikut.
ROE = (Pendapatan Bersih/Total Ekuitas) x 100
Cara menghitung ROE menjadi hal menarik untuk para pemilik saham. Tidak hanya itu, calon pemegang saham dan pihak manajemen juga tertarik akan hal tersebut untuk dapat mengetahui kinerja bisnis yang dikelola.
Semakin tinggi nilai rasio yang didapatkan, maka akan semakin tinggi juga nilai dari sebuah perusahaan. Hal ini nantinya dapat menjadi daya tarik tersendiri yang dapat membuat para investor tertarik untuk menanamkan modal. Untuk itu penting bagi perusahaan meningkatkan nilai ROE.
Agar bisa melakukan perhitungan yang efektif, dibutuhkan data terkait jumlah pendapatan bersih serta total ekuitas pemegang saham. Dengan mengandalkan dua data tersebut, perhitungan ROE bisa langsung dilakukan dengan memasukkannya ke dalam rumus.
Nantinya nilai ROE dapat diketahui. Peranan nilai ROE sangatlah penting untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan guna dapat memilih saham dengan potensi profit yang besar. Untuk itu, sebelum membeli saham, menghitung rasio ROE terlebih dahulu merupakan hal penting yang harus dilakukan.
Pemahaman tentang perhitungan ROE mungkin kurang bisa dipahami apabila hanya melalui definisi yang disampaikan. Agar bisa mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam, tentu dibutuhkan pembahasan kasus yang bisa dijadikan contoh. Simak contoh berikut ini.
Perusahaan ABC di tahun 2020 diketahui memiliki pendapatan bersih sebesar Rp400 juta serta memiliki total ekuitas sebesar Rp900 juta. Berapakan nilai ROE dari perusahaan tersebut?
ROE = (Pendapatan bersih/Total ekuitas pemegang saham) x 100% ROE untuk perusahaan A = (Rp400 juta / Rp900 juta) x 100% = 44.4%
Sehingga bisa disimpulkan bahwa perusahaan ABC pada akhir tahun bisa menghasilkan 44,4% pendapatan bersih. Baik atau tidak nilai ROE yang didapatkan perusahaan ABC tergantung dari kondisi industrinya.
Misalnya ketika ada perusahaan DEF yang beroperasional di bidang sama dengan perusahaan ABC. Namun mendapatkan nilai ROE 40%. Artinya perusahaan ABC masih menang karena nilai ROE nya lebih tinggi.
Bisa dikatakan bahwa efisiensi perusahaan sudah baik. Perhitungan perlu dilakukan secara berkala untuk mengetahui nilainya pada setiap tahun. Nilai tersebut nantinya bisa dibandingkan untuk bisa mengetahui kinerja perusahaan dalam kurun waktu periode tertentu.
Pada tahun 2018, perusahaan Bunga Baru memiliki ekuitas setiap pemegang saham sebesar Rp700 juta dengan laba bersih yang dihasilkan perusahaan adalah Rp900 juta. Berapa nilai ROE nya?
ROE = (Pendapatan bersih/Total ekuitas pemegang saham) x 100% ROE untuk perusahaan A = (Rp900 juta / Rp700 juta) x 100% = 128,57%
Nilai ROE perusahaan Bunga Baru sangatlah tinggi, mencapai 128,57%. Artinya perusahaan memiliki kinerja yang sangat baik dan bisa jadi pilihan para investor untuk menanamkan modal.
Sebagai indikator analisis fundamental, ROE dapat memberikan informasi yang mendetail dari sebuah perusahaan.
Informasi tersebut bisa digunakan oleh investor untuk dapat menganalisis saham yang ingin dibeli. Pertimbangan tentu harus dilakukan secara cermat agar bisa memberikan keuntungan yang besar. Mengetahui nilai ROE juga memiliki beberapa manfaat sebagai berikut.
Perusahaan bisa saja memiliki nilai ROE yang tidak konsisten pada beberapa tahun. Hal ini bisa terjadi akibat adanya berbagai pengaruh dari beberapa faktor seperti kinerja perusahaan yang tidak konsisten, laba perusahaan yang tidak konsisten, dan lain sebagainya.
Nilai ROE yang konsisten dalam beberapa tahun dapat menunjukkan kemampuan sebuah perusahaan dalam hal mengelola keuangan. Hal ini tentu bisa dijadikan sebagai alat ukur untuk menilai keberlangsungan sebuah usaha.
Hasil perhitungan ROE bisa dijadikan sebagai acuan nilai potensi keuntungan yang bisa didapatkan oleh investor. Namun harus dipahami bahwa potensi laba yang didapatkan perusahaan, tidak semuanya bisa didapatkan oleh investor.
Beberapa perusahaan menggunakan laba sebagai tambahan modal dan akan membagikan dividen dalam beberapa tahun sekali.
Manfaat lain yang bisa didapatkan dari perhitungan ROE adalah dapat mengetahui kemampuan manajemen perusahaan dalam memanfaatkan dana yang didapatkan dari investor. Apakah bisa dialokasikan dengan baik atau tidak.
Nilai ROE tinggi dapat memberikan bukti terkait efisiensi kinerja perusahaan meskipun hanya memiliki modal yang kecil. Apabila perusahaan bisa memanfaatkannya secara optimal, maka pertumbuhan perusahaan tentu dapat optimal.
Saham terbaik adalah dari perusahaan yang memiliki kinerja bagus sehingga mampu menghasilkan keuntungan.
Rumus ROE cukup sederhana dan bisa dipahami secara lebih mudah melalui contoh soalnya. Dengan melakukan perhitungan yang tepat, Anda bisa mendapatkan bahan analisa yang efektif sehingga dapat memilih saham dengan potensi keuntungan yang besar.
Selain menggunakan perhitungan rumus ROE, Anda ujuga bisa menggunakan software akuntansi online Beecloud untuk memantau laba perusahaan secara detail otomatis dengan laporannya. Tidak perlu jago akunting dan pusing menghitung lagi. Beecloud siap memberikan solusi pada bisnis Anda.