Ternyata perilaku konsumen adalah salah satu hal penting yang harus pemilik usaha pelajari. Setiap pembelian barang atau jasa melalui beberapa proses terlebih dahulu sebelum keputusan tersebut dibuat.
Tentunya hal ini wajib dipelajari agar strategi marketing yang Anda buat tepat sasaran. Lebih lanjut mengenai perilaku dari konsumen baik definisi sampai contoh, ini ulasan lengkapnya.
Sebelum membahas pengertian teori perilaku konsumen, Anda harus paham tentang definisi perilaku dari konsumen dahulu. Perilaku konsumen merupakan proses yang dilakukan konsumen dalam mengambil keputusan untuk mendapatkan barang.
Proses tersebut terdiri atas beberapa tahapan mulai dari merencanakan, mempertimbangkan, hingga pengambilan keputusan. Konsumen dalam konteks ini adalah individu hingga kelompok yang membeli barang atau jasa.
Pembelian barang dan jasa ini bisa untuk konsumsi pribadi maupun orang lain. Konsumen dalam hal ini berarti orang yang memperoleh nilai manfaat dari jasa atau barang yang dibelinya.
Teori tentang perilaku konsumen berarti sebuah studi yang mempelajari tentang konsumen dalam melakukan beberapa hal. Mulai dari mencari, memilih, membeli, memakai, sampai evaluasi suatu barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhannya.
Apa itu perilaku konsumen bisa diketahui melalui teori yang telah diajarkan oleh para ahli. Dikutip dari Sampoerna University ada beberapa definisi oleh para ahli ini tentu menarik untuk dipelajari.
Perilaku konsumen menurut dua ahli tersebut adalah bagaimana seseorang membuat keputusan sampai mau membelanjakan sumber dayanya. Sumber daya yang dimaksud bisa berupa uang, waktu, hingga tenaga.
Menurut Philip Kotlet dan Kevin Keller, perilaku satu ini merupakan bagaimana individu atau kelompok dalam melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Hal yang dilakukan mulai dari mempertimbangkan, memilih, membeli, memanfaatkan, sampai evaluasi. Pada akhirnya kegiatan tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Teori tentang perilaku konsumen menurut dua ahli ini menjelaskan tentang konsumen berproses menentukan keputusan terhadap sebuah produk. Mulai dari menerima, membeli, memanfaatkan, sampai menentukan barang/jasa.
Perilaku seorang konsumen ternyata dipengaruhi oleh beberapa faktor yang bervariasi. Apa saja faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen? Ini ulasannya.
Kebudayaan meruakan sebuah kebiasaan yang tercipta secara turun-temurun. Faktor ini sangat erat kaitannya dengan perilaku seorang konsumen. Hal ini dikarenakan konsumen cenderung mengikuti budaya di daerahnya.
Contohnya seperti budaya vegetarian yang sudah mengakar di sebuah daerah. Otomatis, masyarakat daerah tersebut cenderung lebih suka berbelanja makanan non hewani.
Keluarga andil peran besar terhadap kebiasaan yang dimiliki seseorang. Misalnya sebuah keluarga sudah terbiasa menggunakan brand A untuk pakaian, pasti akan memilih brand tersebut.
Kelompok sosial ternyata patut diperhitungkan bagi pengusaha yang baru terjun membidik target market di sebuah daerah. Sebagian besar orang cenderung suka terhadap kebiasaan mengekor. Termasuk ketika hendak membeli sesuatu.
Kondisi ekonomi seseorang ternyata turut andil terhadap bagaimana perilaku ketika hendak membeli sesuatu. Misalnya, orang dengan ekonomi kalangan atas pasti mayoritas lebih menyukai kendaraan tipe mewah.
Sementara bagi yang kondisi ekonominya tergolong menengah ke bawah akan berbeda. Mobil dengan tipe sedang sudah cukup karena tergantung dari isi dompetnya.
Media juga turut andil dalam mempengaruhi perilaku konsumen. Media baik cetak hingga elektronik menampilkan iklan suatu produk atau jasa secara menarik. Hal ini akan membuat konsumen tertarik, sehingga kemungkinan closing lebih besar.
Faktor satu ini juga masuk ke dalam hal yang bisa mempengaruhi perilaku konsumennya. Kualitas produk yang baik akan membuat konsumen cenderung melakukan repeat order.
Selain itu, berkat pengalaman yang baik terhadap produk atau jasa akan memunculkan review baik. Hal ini tentu berguna bagi pemilik usaha karena mendapatkan feed back positif.
Produk dengan branding baik tentu akan lebih diprioritaskan konsumen. Berbeda dengan yang secara branding kurang menarik, pasti masuk ke dalam daftar last choice.
Sebagian besar konsumen cenderung memilih produk berdasarkan jenamanya. Stereotip terhadap brand besar identik dengan kualitas yang baik, berikut dengan layanannya.
Model perilaku konsumen merupakan kerangka teoritis untuk menjelaskan konsumen dalam membuat keputusan. Ada dua macam model yang bisa Anda pahami untuk memahami perilaku seorang konsumen.
Model tradisional terdiri atas empat macam yang bisa Anda pahami. Empat macam model tradisional diantaranya:
Jenis model ini berteori bahwa konsumen berperilaku merespon keinginan untuk memenuhi kebutuhan dasar. Bertujuan agar kebutuhan demi bertahan hidup bisa terpenuhi. Contoh pemenuhan kebutuhan ini seperti sandang, pangan, sampai papan.
Model ini menjelaskan konsumen individu mempunyai motif untuk melakukan pembelian. Motif tersebut baik bersifat mengakar, secara sadar, maupun sebaliknya. Daya beli akan sangat tergantung dari rangsangan promosinya.
Model satu ini menjelaskan bahwa pembelian dipengaruhi oleh faktor tempat dan kondisi sosial seseorang berada. Contoh seorang karyawan yang harus berpakaian formal ketika di lingkungan kerja.
Perilaku konsumen dalam model ini didasari pada kegiatan memenuhi kebutuhannya. Akan tetapi dengan menghabiskan sumber daya yang dimiliki. Seperti contohnya uang, tenaga, sampai waktunya.
Model berkutnya bersifat kontemporer yang memiliki tiga jenis. Ketiga jenis tersebut bisa dijabarkan dalam rangkuman berikut.
Model perilaku satu ini adalah uraian proses keputusan pembeli dengan lima tahapan. Mulai dari kesadaran, informasi, evaluasi, keputusan, hingga analisis hasilnya. Konsumen membuat keputusan berdasarkan faktor tersebut secara rasional.
Model satu ini mengungkapkan bahwa konsumen adalah pemikir dimana harus ada rangsangan internal dan eksternal untuk membuat keputusan pembelian. Rangsangan tersebut akan dihubungkan dengan pengetahuan pribadi sampai menghasilkan keputusan.
Perjalanan pelanggan merupakan proses mengambil keputusan secara metodis dan rasional. Model ini menggunakan konsep pemecahan masalah di setiap langkah, dengan variabel berbeda-beda.
Contoh perilaku konsumen yang mudah dipahami adalah tentang perubahan suatu trend. Misalnya tren gaya hidup sehat yang meningkat berkat gencarnya para influencer yang menyiarkannya.
Secara drastis tren tersebut akan membuat produk yang berkaitan dengan kata kunci hidup sehat sangat dicari. Beberapa contoh produk dengan kata kunci tersebut diantaranya:
Pemilik bisnis yang dapat mengidentifikasi peluang tersebut, tentu akan menghasilkan produk yang sesuai dengan permintaan. Akan tetapi jika perusahaan tidak peka terhadap perubahan tren ini, akan mudah diambil oleh pesaingnya.
Persaingan usaha yang ketat membuat perusahaan berlomba-lomba untuk memperoleh konsumen loyal. Bagaimana metode yang tepat untuk mendapatkan langganan, ini beberapa tips mudahnya.
Konsumen loyal berasal dari repeat order yang berkelanjutan. Hal ini bisa diperoleh jika Anda memberikan pelayanan terbaik. Pelayanan yang bagus tidak hanya pada bagaimana sales melayani pembeli.
Termasuk di dalamnya adalah ketepatan waktu pengiriman, kualitas produk dan jasa, sampai packaging. Semuanya harus dipikirkan agar tercipta ritme pelayanan ideal dan disukai konsumen.
Perilaku konsumen berkaitan juga dengan keinginan yang terwujudkan. Oleh karena itu, coba cari tahu apa yang sedang hype agar tidak sampai tertinggal. Misalnya belanja online lebih disukai, saatnya melebarkan sayap pemasaran ke ranah daring.
Agar loyalitas konsumen berpihak terhadap usaha Anda, coba berikan reward khusus. Misalnya reward pelanggan setia dengan memberikan member card. Kartu member ini nantinya bisa dipakai untuk mendapatkan potongan harga khusus.
Hal yang membuat usaha Anda berbeda dengan orang lain salah satunya karena ada solusi di dalamnya. Misal Anda berjualan kosmetik dengan aneka varian. Coba kenali permasalahan calon konsumen yang berkaitan dengan kecantikan.
Misalnya kulit berminyak, berikan solusi facial wash yang cocok untuk tipe kulit tersebut. Berikan juga tutorial pemakaiannya secara tepat agar konsumen tidak bingung.
Jangan lupa bangun relasi dengan konsumen dengan cara yang menyenangkan. Misal ketika Anda berjualan di WhatsApp, jangan segan tanyakan kabar konsumen Anda. Bisa juga mencoba komen memuji di postingan konsumen untuk membangun relasi.
Memahami perilaku konsumen memang menjadi salah satu tolok ukur penting dalam meningkatkan penjualan. Tanpa paham apa keinginan dan kebutuhan konsumen, tentu akan sulit dalam memasarkan produk.
Selain memahami perilaku para konsumen, maksimalkan penjualan dengan menggunakan software khusus Beecloud menyediakan perangkat lunak yang akan membuat penjualan semakin optimal.
Saat permintaan konsumen semakin meningkat dan membutuhkan pengiriman produk yang cepat, maka proses operasional perusahaan pun harus dituntut bekerja lebih cepat. Software akuntansi Beecloud membantu dalam PO (pengiriman dan pembelian), SO (penjualan da retur). hutang piutang, stok gudang, hingga integrasi laporan akuntansi.
Coba gratis Beecloud dengan klik banner di bawah ini!