Buku besar akuntansi menjadi sebuah tempat pencatatan penting dari kumpulan seluruh laporan keuangan, mulai dari jurnal penjualan, jurnal pembelian hingga pengeluaran. Dalam artikel ini akan membahas tentang apa itu buku besar hingga contoh buku besar akuntansi.
Dalam penyusunannya seorang akuntan perlu ketelitian karena sedikit saja kesalahan akan mempengaruhi hasil kedepannya. Lantas bagaimana untuk yang tidak jago akuntansi? apakah ada solusi? Berikut deretan penjelasan lengkap di bawah ini:
Buku besar akuntansi merupakan salah satu alat akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara terperinci. Selain itu, buku ini juga termasuk dalam salah satu dari tiga buku utama yang digunakan oleh seorang akuntan untuk mencatat transaksi bisnis.
Menurut Wikipedia, buku besar (bahasa Inggris: general ledger, bahasa Belanda: grootboek) adalah buku yang berisi kumpulan akun-akun perkiraan yang terkait dengan pencatatan transaksi keuangan yang mengikhtisarkan buku pembantu yang berisi semua daftar perubahan laporan keuangan dari suatu entitas atau perusahaan. Buku besar merupakan dasar pembuatan laporan neraca dan laporan laba rugi. Buku besar dapat memberikan informasi saldo ataupun nilai transaksi untuk setiap kode perkiraan dalam suatu periode akuntansi tertentu.
Sederhananya, buku besar adalah registrasi detail dari setiap transaksi yang dilakukan perusahaan. Setiap transaksi dicatat dengan hati-hati dan mencakup semua aspek keuangan mulai dari penerimaan dan pengeluaran kas hingga transaksi penjualan dan pembelian.
Isi dari buku besar terdiri dari beberapa jurnal, yaitu jurnal umum, jurnal penjualan, jurnal pembelian, dan jurnal pengeluaran. Dengan setiap transaksi yang tercatat dalam buku besar diklasifikasikan sebagai akun tertentu, dan setiap akun diklasifikasikan sebagai aset, utang, ekuitas pemegang saham, pendapatan atau biaya.
Hasil akhir dari akuntansi buku besar adalah laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan pada suatu saat.
Baca Juga: Pengertian Buku Besar, Fungsi, Manfaat dan Bentuknya
Secara singkat, buku besar membantu mengukur kinerja perusahaan, membantu mengontrol keuangan, menghitung laba bersih, menghitung kas bersih, dan memperkirakan pendapatan masa depan.
Membantu mengatur dan mengelola keuangan perusahaan dengan lebih baik, karena setiap transaksi keuangan akan tercatat dengan detail dan terorganisir dengan baik. Dengan adanya buku besar ini keuangan perusahaan akan lebih mudah dipantau dan dikelola, karena telah memiliki sistem manajemen yang lebih jelas.
Mempermudah proses penyusunan laporan keuangan perusahaan, karena semua transaksi keuangan sudah tercatat dengan rapi dan terorganisir dengan baik dalam buku besar. Laporan keuangan terhadap realitanya juga terjaim.
Selain itu, dengan mudahnya proses pencatatan keuangan ini maka pebisnis akan lebih mudah dalam melakukan analisis keuangan. keuangan perusahaan, karena buku besar menyediakan informasi yang cukup detail tentang keuangan perusahaan.
Buku besar akuntansi keuangan akan membantu mengelola risiko keuangan perusahaan, karena buku besar menyediakan informasi yang cukup detail tentang keuangan perusahaan, sehingga dapat membantu mengidentifikasi dan mengelola risiko keuangan yang mungkin terjadi.
Buku besar memainkan peran penting dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan. Berikut adalah fungsi buku besar terkait dengan laporan keuangan:
Secara keseluruhan, buku besar memastikan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan adalah lengkap, akurat, dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku. Tanpa adanya buku ini, proses penyusunan laporan keuangan menjadi tidak mungkin dilakukan dengan baik.
Buku besar akuntansi adalah kumpulan akun yang mencatat secara rinci semua transaksi keuangan yang telah terjadi dalam suatu periode tertentu. Setiap transaksi yang telah dicatat dalam jurnal, baik jurnal umum maupun jurnal khusus, kemudian dipindahkan atau diposting ke akun-akun yang relevan dalam buku besar.
Komponen utama yang terdapat dalam buku besar adalah akun-akun. Akun-akun ini dikelompokkan berdasarkan jenisnya, yaitu:
Akun neraca menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Akun-akun neraca dibagi menjadi tiga kelompok besar:
Akun laporan laba rugi digunakan untuk mencatat transaksi yang mempengaruhi pendapatan dan beban perusahaan dalam suatu periode tertentu. Akun-akun ini digunakan untuk menghitung laba atau rugi bersih perusahaan. Contoh:
Dalam membuat buku besar, ada 3 bentuk yang perlu Anda ketahui. Berikut penjelasannya ketiganya :
Buku besar bentuk T adalah format paling sederhana dan paling umum digunakan dalam akuntansi. Bentuk ini dinamakan "T" karena tampilannya menyerupai huruf T, di mana garis horizontal memisahkan bagian debit dan kredit.
Buku besar bentuk skontro adalah format yang lebih kompleks daripada bentuk T, dirancang untuk memberikan informasi lebih detail mengenai setiap transaksi.
Terakhir adalah buku besar staffel, buku besar bentuk staffel adalah bentuk yang paling lengkap dan rinci, sering digunakan dalam perusahaan besar atau organisasi yang membutuhkan pencatatan transaksi yang sangat detail.
Membuat buku besar akuntansi merupakan proses yang penting untuk mencatat semua transaksi keuangan perusahaan. Membuat buku besar akuntansi bisa sangat membantu Anda dalam mencatat dan mengelola keuangan perusahaan.
Namun, proses membuat buku besar ini tidak semudah yang Anda pikirkan. Proses membuat buku besar membutuhkan pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang akuntansi.
Pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang akuntansi akan membantu Anda dalam mencatat semua transaksi keuangan dengan benar dan tepat sasaran. Dengan membuat buku besar secara tepat, Anda akan mampu menyusun laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan yang akurat.
Jadi, jika Anda ingin membuat buku besar akuntansi, pastikan Anda memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang akuntansi. Setelah itu, Anda bisa mengikuti langkah-langkah di bawah ini untuk membuat buku besar akuntansi.
Buku besar akuntansi terdiri dari beberapa jurnal, yaitu:
Baca Juga: Pencatatan Jurnal Pembelian, Pengertian, Jenis dan Contohnya
Selain jurnal-jurnal tersebut, buku besar juga dapat mencakup jurnal-jurnal lain yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan, seperti jurnal piutang, jurnal persediaan, dan jurnal aset tetap.
Contoh isi buku besar akuntansi adalah sebagai berikut:
Dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa pada tanggal 1 Januari tercatat saldo awal persediaan sebesar Rp. 1.000.000. Pada tanggal 2 Januari terjadi pembelian bahan baku sejumlah Rp. 500.000. Dan di tanggal 3 Januari terjadi penjualan tunai Rp. 100.000. Sehingga saldo akhir Buku Besar Persediaan sebesar Rp. 1.400.000
Lalu di Buku Besar Piutang Usaha, pada tanggal 4 Januari terjadi penjualan kredit sejumlah Rp. 300.000. Pada tanggal 8 Januari terjadi pelunasan piutang, sehingga total saldo akhirnya adalah Rp. 0 alias lunas.
Secara umum, buku besar dikelompokkan menjadi 2 jenis yakni buku besar umum (general ledger) dan buku besar pembantu, berikut penjelasannya:
Buku Besar Umum adalah catatan utama dalam sistem akuntansi yang mencatat semua transaksi keuangan utama perusahaan. Buku ini mencakup semua akun penting, seperti kas, piutang, utang, dan ekuitas, dan berfungsi sebagai tempat di mana setiap transaksi yang dicatat dalam jurnal umum diposting.
Saldo akhir dari setiap akun dalam buku ini digunakan untuk menyusun laporan keuangan seperti neraca dan laporan laba rugi, sehingga memberikan gambaran menyeluruh tentang posisi keuangan perusahaan. Oleh karena itu, bisa dikatakan jenis buku ini digunakan untuk memastikan bahwa total debit dan kredit dari semua transaksi seimbang, menjaga konsistensi dan akurasi laporan keuangan.
Buku Besar Pembantu adalah buku tambahan yang mencatat rincian lebih spesifik dari akun tertentu dalam general ledger umum. Buku ini pembantu digunakan untuk mencatat dan mengelola transaksi yang lebih detail dan spesifik, yang tidak dapat ditangani secara rinci di general ledger.
Ada dua jenis buku pembantu yang umum digunakan, yakni:
Format buku akuntansi Excel adalah format pencatatan transaksi yang sangat populer di kalangan akuntan dan profesional keuangan. Format buku akuntansi Excel terdiri dari beberapa tabel berikut diantaranya:
Dengan format buku akuntansi Excel dapat membantu Anda dalam mencatat transaksi keuangan secara terperinci dan efisien.
Ingin buat laporan buku besar akuntansi langsung jadi, tanpa perlu pusing mikirin sana-sini Anda bisa mendapatkan dengan menggunakan Software Akuntansi Beeacounting.
Anda tidak perlu lagi pusing catat sana sini, takut ada yang keselip, hilang dan sebagainya karena dengan menggunakan Beeaccounting Anda bisa mencatat semua transaksi dengan mudah, merekam data secara otomatis, digunaan offline dan dicustom sesuai keinginan.
Informasi selengkapnya bisa cek banner di bawah ini. Segera ada Gratis Trial untuk Anda pengguna pertama: