Salah satu bentuk usaha yang banyak dilakukan oleh masyarakat saat ini adalah usaha retail. Ada dua bentuk usaha retail yang dijalankan oleh masyarakat, yaitu bisnis retail tradisional dan bisnis retail modern.
Apa itu retail? Simak selengkapnya di artikel di bawah ini!
Retail adalah suatu penjualan dari sejumlah kecil komoditas kepada konsumen. Retail berasal dari Bahasa Perancis diambil dari kata retailer yang berarti “memotong menjadi kecil-kecil” (Risch,1991:2).
Retail merupakan mata rantai yang penting dalam proses distribusi barang dan merupakan mata rantai terakhir dalam suatu proses distribusi. Melalui retail, suatu produk dapat bertemu langsung dengan konsumennya.
Lalu, apa yang dimaksud perusahaan atau industri retail? Perusahaan atau industri retail adalah industri yang menjual produk dan jasa pelayanan yang telah diberi nilai tambah untuk memenuhi kebutuhan pribadi, keluarga, kelompok, atau pemakai akhir.
Produk yang dijual kebanyakan adalah pemenuhan dari kebutuhan rumah tangga termasuk sembilan bahan pokok.
Industri retail di Indonesia memberikan kontribusi yang besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Angka pertumbuhan industri retail di Indonesia dipengaruhi oleh kekuatan daya beli masyarakat, pertambahan jumlah penduduk, dan adanya kebutuhan masyarakat akan pemenuhan produk konsumsi.
Baca Juga: Memahami Apa itu Retail, Fungsi dan Contoh Bisnis Retail
Berikut beberapa pengertian tentang apa itu retail menurut para ahli.
Menurut Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), bisnis ritel atau usaha eceran di Indonesia mulai berkembang pada kisaran tahun 1980 an seiring dengan mulai dikembangkannya perekonomian Indonesia.
Hal ini timbul sebagai akibat dari pertumbuhan yang terjadi pada masyarakat kelas menengah, yang menyebabkan timbulnya permintaan terhadap supermarket dan departement store (convenience store) di wilayah perkotaan.
Industri ritel di Indonesia saat ini semakin berkembang dengan semakin banyaknya pembangunan gerai-gerai baru di berbagai tempat. Kegairahan para pengusaha ritel untuk berlomba-lomba menanamkan investasi dalam pembangunan gerai-gerai baru tidaklah sulit untuk dipahami.
Dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata di atas 3% sejak tahun 2000 dan makin terkendalinya laju inflasi, bisa menjadi alasan mereka bahwa ekonomi Indonesia bisa menguat kembali di masa mendatang.
Ramainya industri ritel Indonesia ditandai dengan pembukaan gerai-gerai baru yang dilakukan oleh pengecer asing seperti Makro (Belanda), Carrefour (Perancis), dan Giant (Malaysia, yang kemudian juga digandeng oleh PT Hero Supermarket Tbk), yang tersebar di kota-kota besar seperti Jakarta, Makassar, Semarang, Bandung, Yogyakarta, dan lain sebagainya.
Menurut Berman dan Evans karakteristik usaha retail ada 3, yaitu:
Tingkat penjualan pada usaha retail relatif kecil karena targetnya merupakan konsumen akhir yang membeli dalam jumlah kecil.
Pembelian yang terjadi dalam usaha retail sebagian besar merupakan pembelian yang tidak direncanakan. Hal ini menjadi PR bagi pelaku usaha retail untuk mencari bagaimana strategi yang tepat untuk memaksimalkan penjualan dan mengoptimalkan keuntungan.
Keberhasilan usaha retail tergantung akan popularitas dan image dari toko atau perusahaan. Semakin terkenal tokonya semakin tinggi pula tingkat kunjungan yang pada akhirnya berdampak pada omset penjualan.
Pada dasarnya, kegiatan retail mencakup:
Menurut William R. Davidson dkk (1988) fungsi usaha retail yang diharapkan oleh konsumen ada 3 yaitu:
Bisnis retail di Indonesia dapat digolongkan berdasarkan sifatnya, yaitu retail yang bersifat tradisional dan bersifat modern.
Ritel yang bersifat tradisional adalah sejumlah pengecer atau pedagang eceran yang berukuran kecil dan sederhana, misalnya toko-toko kelontong, pengecer atau pedagang eceran yang berada di pinggir jalan, pedagang eceran yang berada di pasar tradisional, dsb.
Kriteria retail tradisional:
Ritel modern adalah sejumlah pedagang eceran atau pengecer berukuran besar, misalnya dengan jumlah gerai yang cukup banyak dan memiliki fasilitas toko yang sangat lengkap dan modern.
Hasil survey menurut AC Nielsen lima pengecer terbesar yang termasuk dalam kategori ritel modern di Indonesia berdasarkan nilai penjualan adalah Matahari, Ramayana, Makro, Carrefour, dan Hero.
Konsep yang ditawarkan ritel modern beragam seperti supermarket (swalayan), hypermart, minimarket, departement store, dsb.
Kriteria retail modern:
Baca Juga: Software Toko Terbaik Ritel untuk Mitra Bisnis Usaha Minimarket
Bisnis ritel di Indonesia termasuk salah satu bisnis yang cukup menjanjikan karena mempunyai prospek bagus di masa yang akan datang. Meskipun sempat dilanda krisis karena pandemi yang mengakibatkan hampir semua sektor ekonomi dilanda kelesuan dan hanya sedikit yang mampu bertahan, industri ritel masih mempunyai kemampuan untuk terus berkembang di masa sulit.
Jika Anda ingin memulai bisnis retail, Anda juga sangat membutuhkan teknologi untuk memudahkan operasional. Hal ini penting karena teknologi membantu Anda mengelola usaha dengan baik tanpa takut adanya kebocoran, kecurangan maupun human error.
Software Kasir Beepos menggunakan teknologi canggih yang mengadopsi kebutuhan konsumen kekinian. Beepos tersedia dengan dua versi yaitu versi Desktop dan Mobile, keduanya bisa diakses secara realtime online di mana saja dan kapan saja.
Coba gratis Software Kasir Beepos sekarang dengan klik di sini, atau klik gambar di bawah ini.