Pengertian break even point baik itu di unit produksi atau nilai rupiah dalam bisnis, dan bagaimana metode perhitungan yang digunakan lengkap di artikel ini.
Sebagai pengusaha, Anda tentu sering membuat keputusan terkait investasi untuk pengembangan pemasaran. Untuk menghitung berapa tahun perusahaan dapat menghasilkan keuntungan atau untuk memastikan kapan bisnis Anda mengalami pengembalian investasi.
Oleh karena itu Anda harus memahami pengertian Break Even Point (BEP), cara menghitung dan menganalisisnya. Break Even Point (BEP) atau nama lain dari analisis titik impas didefinisikan sebagai kondisi atau titik di mana perusahaan dalam kegiatan operasinya tidak menguntungkan dan tidak menderita kerugian juga.
Jumlah laba dan biaya perusahaan berada dalam posisi yang sama atau seimbang, sehingga dalam prosesnya tidak mendapatkan keuntungan dan kerugian.
Pengertian Break Even Point (BEP) adalah titik di mana pendapatan sama dengan modal yang dikeluarkan, tidak ada kerugian atau laba.
Total laba dan rugi berada di posisi 0 (nol). Ini dapat terjadi jika perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutupi biaya tetap dan biaya variabel.
Jika penjualan hanya cukup untuk menutupi biaya variabel dan beberapa biaya tetap, maka itu berarti bahwa perusahaan menderita kerugian. Sebaliknya, jika penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus dikeluarkan, perusahaan akan mendapat manfaat.
Break Even Point (BEP) sangat penting bagi perusahaan karena dapat membantu Anda membuat keputusan, seperti misalnya apakah Anda perlu meningkatkan harga produk atau mengurangi biaya operasional.
Perhitungan stok yang dibuat menggunakan metode Break Even Point (BEP) ketika seseorang melakukan penjualan dan pembelian saham dapat menganalisis waktu yang tepat untuk membeli (panggilan) dan kapan harus menjual (put).
Perhitungan atau penutupan BEP tergantung pada konsep yang mendasari atau asumsi yang digunakan di dalamnya. Menurut Susan Irawati dalam bukunya "Manajemen Keuangan", ada beberapa asumsi dasar yang digunakan dalam menghitung Break Even Point (BEP) yang merupakan berikut:
Selain itu, ada juga istilah yang disebut Break Even Analysis yang merupakan dasar dari semua metode Break -Even. Fungsi Break Even Analysis adalah untuk menentukan volume penjualan akan menghasilkan keuntungan atau kerugian.
Manfaat perhitungan Break Even Analysis, yaitu:
Sebelum Anda menghitung break even point (BEP), baik di unit produksi atau rupiah, Anda harus terlebih dahulu memahami komponen penting di dalamnya:
Di dunia akuntansi, Break Even Point (BEP) sering digunakan untuk menemukan persamaan di mana biaya yang dikeluarkan untuk produksi barang sesuai dengan pendapatan yang diperoleh dalam satu periode.
Ada beberapa rumus yang biasa digunakan sebagai cara untuk menghitung break Even Analysis (BEP), yaitu sebagai berikut:
BEP = Biaya Tetap: (Harga Jual Per Unit - Biaya Variabel Per Unit)
Perbedaan dari pengurangan harga jual per unit dan biaya variabel per unit adalah rumus margin kontribusi (margin kontribusi).
Metode ini dapat digunakan untuk menentukan titik di mana jumlah biaya setara dengan total biaya dan jumlah unit yang dikeluarkan.
BEP = Biaya Tetap: Kontribusi Margin per unit
BEP tidak hanya dapat dihitung dalam bentuk unit, jika Anda sudah tahu berapa banyak unit yang harus dijual untuk menutupi biaya produksi Anda dapat melipatgandakannya dengan biaya per unit.
Jika diinginkan dalam mata uang rupiah, maka dari perumusan rumus break even point dalam unit dikalikan dengan harga, sehingga:
BEP dalam bentuk mata uang = harga jual per unit x BEP per unit
Setelah mengetahui rumus untuk menghitung Break Even Point (BEP) untuk bisnis, Anda juga perlu tahu tentang margin kontribusi.
Kontribusi margin dapat mengetahui berapa banyak keuntungan dari suatu produk yang berhasil dijual, dengan mengukur efek penjualan terhadap laba. Rumus untuk menghitungnya, yaitu:
Kontribusi Margin: Total Penjualan - Biaya Variabel
Dalam menghitung margin kontribusi, hal penting yang harus dipertimbangkan adalah biaya variabel yang dibebankan, baik hubungan dengan total biaya atau dengan total penjualan atau penjualan perusahaan.
Dengan menggunakan margin kontribusi, perusahaan dapat memisahkan biaya produksi tetap dari manfaatnya. Dengan begitu perusahaan mengetahui interval harga produk yang akan dijual.
Pengertian Break Even Point (BEP) merupakan salah satu komponen dari laporan keuangan. Dan untuk membuat laporan keuangan ada 3 cara yaitu dengan menggunakan manual (buku kas) yang ditulis manual, menggunakan komputer dengan memanfaatkan microsoft excel, dan menggunakan software akuntansi.
Beecloud software akuntansi online yang harganya sangat hemat, bisa membantu Anda dalam membuat laporan dengan cepat dan akurat dan yang terpenting bisa diakses kapan saja dan dimana saja serta Anda tidak perlu server.
Langsung saja dicoba free trialnya dengan klik disini. Dan dapatkan pengalaman mudah dan simplenya membuat laporan keuangan menggunakan Beecloud.
Pengertian Break Even Point (BEP) berguna untuk menganalisis studi kelayakan kegiatan bisnis dalam perencanaan bisnis. Hal ini juga berfungsi sebagai pemilik strategis penjualan seperti menentukan harga barang, pengambilan keputusan, dan metode produksi.
Mengetahui cara menghitung atau menemukan break Even Point (BEP) yang benar dalam bisnis sangat penting. Terutama dalam menentukan target penjualan yang harus dipenuhi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan bisnis.
Semoga artikel mengenai BEP ini bisa membantu Anda dalam mengembangkan bisnis. Sampai jumpa lagi diartikel-artikel selanjutnya.